Diberdayakan oleh Blogger.
Meretas Jalan Masa Depan

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

Jumat, 29 Mei 2009

Desa Gunung Wangun Masih ‘Gelap Gulita’

Habis Gelap Terbitlah Terang, rasanya pepatah lama tersebut tidak berlaku bagi warga Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber, Pasalnya, sejak bangsa ini merdeka kurang lebih 400 kepala keluarga (KK) hingga saat ini masih saja hidup dalam kegelapan alias belum menikmati aliran listrik. Lantas sampai Kapan warga Desa Gunung Wangun dibiarkan hidup dalam kegelapan…?




Ironis memang apa yang dirasakan oleh warga Desa Gunung Wangun Kecamatan Cibeber - Lebak. Pasalnya dari semenjak lahirnya Desa tersebut hingga saat ini belum tersentuh oleh penerangan, padahal listrik merupakan faktor yang sangat penting pengaruhnya terhadap kehidupan serta kemajuan suatu wilayah.


Akibatnya, 400 KK di desa tersebut terkungkung dalam ‘kegelapan’ karena ketiadan aliran listrik. Bukan itu saja, banyak warga yang buta informasi serta anak-anak yang kesulitan belajar karena tidak adanya penerangan.


Seperti yang diceritakan salah seorang warga Iyas, menurutnya, kondisi ini merupakan hal yang biasa, hal ini sudah terjadi semenjak dirinya duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) hingga kini punya anak, tak pernah menikmati penerangan listrik. Sehingga hidup dalam ‘kegelapan’ bagi dirinya dan warga lainnya sudah menjadi bagian dari tradisi.


"Yang saya khawatirkan justru dampak dari tidak adanya listrik tersebut bisa berimbas kepada anak-anak kami yang sekarang tengah mengenyam pendidikan karena mereka tidak bisa konsentrasi dalam melakukan kegiatan belajar dimalam hari," tuturnya sedih.


Untuk penerangan rumah dikala malam lanjutnya, sebagian warga terpaksa menggunakan lampu tempel dari minyak tanah (mitan), sebagian lagi menggunakan diesel. Tetapi repotnya lagi, saat ini untuk mendapatkan mitan cukup sulit ditambah harganya ‘mencekik leher’ alias mahal.


"Memang sebagian warga ada yang menggunakan tenaga diesel untuk penerangan rumah, tetapi yang memakai minyak tanah (Mitan) cukup kelimpungan karena harga mitan cukup mahal dan langka," keluh Iyas seraya menitikan air mata menahan sedih.


Masih kata Iyas, dirinya dan warga yang lainnya kerap menyampaikan keluhan ini kepada Kepala Desa (Kades) agar pihak Desa memohon bantuan listrik kepada Pemerintah.
"Namun, hingga saat ini permohonan itu tak kunjung terealisasi," tukasnya.


Untuk itu Ia dan Warga lainnya, meminta agar Pemerintah segera merealisasikan permohonan warga karena warga sudah sangat membutuhkan.


"Bagaimana hidup kami mau sejahtera listrik saja belum ada, please dong pak kabulkan permintaan kami," pinta Iyas.


Sementara ketika ditemui di ruang kerjanya Kades Gunung Wangun Ukan . membenarkan jika hampir seluruh warga di di desanya sampai saat ini belum mendapatkan penerangan listrik.
"Kurang lebih 400 KK yang tinggal di desa Gunung Wangun belum mendapatkan penerangan listrik. Ironisnya, diantara desa yang ada di Kecamatan Cibeber hanya desa Gunung Wangun yang belum mendapatkan penerangan listrik," katanya kepada Banten Ekspose baru-baru ini.


Menurut Ukan, untuk jaringan sebenarnya sudah ada hanya tinggal pengadaan KWH. Dan pihaknya sudah mengajukan hal ini kepada Pemerintah hanya tinggal menunggu realisasinya.
"Kalau pengajuan sih sudah kita ajukan, tinggal menunggu realisasinya, mudah-mudahan saja tahun ini bisa terealisasi," harap Ukan.(Yudha/BE)

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP