Biaya Pembuatan Website Sekolah Dinilai Mahal
Kepsek di Lebak Merasa Keberatan
Dinas Pendidikan Provinsi Banten bekerjasama dengan PT. Telkom dan Jaringan Informasi Pendidikan Provinsi Banten (JIP–B) yang direncanakan pada tahun ini akan membuatkan website pada tiap-tiap sekolah se-Provinsi Banten. Program pembuatan website sekolah tersebut akan dilaksanakan oleh Jaringan Informasi Pendidikan Provinsi Banten (JIP–B) sebagai lembaga resmi pembuat website sekolah se Provinsi Banten.
Namun, dalam hal ini sejumlah kepala sekolah di Kabupaten Lebak, merasa keberatan akan biaya yang ditawarkan pihak JIP–B dalam paket pengadaan pembuatan website sekolah yakni, sebesar Rp. 1.725.000,-.
Menurut para Kepala sekolah yang tidak mau disebutkan namanya pada Banten Ekspose mengatakan, pihaknya merasa keberatan akan biaya yang ditawarkan pihak JIP–B sebesar itu, apalagi anggaran biaya pembuatan website sekolah dialokasikan dari dana BOS tahun 2009 triwulan pertama. Selain itu, menurutnya, masih dibanyak sekolah yang belum memiliki komputer dan guru yang ahli dalam bidang IT dan itupun akan menjadi beban lagi bagi pihak sekolah.
“Dengan biaya Rp. 1.725.000,- sebenarnya kami keberatan akan program website sekolah, apalagi dibiayai dari dana BOS. Masih banyak hal-hal yang lebih penting dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa,” katanya.
Saran kami, lanjutnya, lebih baik program website sekolah sebaiknya diterapkan dulu di tingkat UPT saja. Sehingga nantinya UPT Pendidikan di tiap kecamatan memiliki website yang isi dari website tersebut adalah profil-profil sekolah yang ada diwilayah UPT Pendidikan yang bersangkutan.
Terkesan Bisnis Terpisah, Budi Setiawan seorang pemerhati IT di Kabupaten Lebak, pada Banten Ekspose saat dimintai komentarnya mengatakan, membuat website sekolah yang ditawarkan JIP–B sangat terlalu tinggi alias mahal dan hal itu, tidak akan menjamin bagi sekolah tersebut untuk menciptakan sebuah mutu pendidikan yang lebih baik. Kalau hanya sekedar memperluas informasi, menurut Budi sebaiknya menggunakan Blog yang dalam pembuatanya tidak ada biayanya.
“Biaya yang dikenakan ke sekolah telalu mahal. Kalau hanya ingin memperluas jaringan informasi gunakan saja Blog, tidak ada biaya dalam pembuatanya,” kata Budi.
Dalam hal ini, lanjut Budi, Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkesan bisnis atau mencari keuntungan dengan bekerjasama dengan PT. Telkom dan JIP–B. Seharusnya, lanjut Budi lagi, program website sekolah tersebut tidak dikenakan biaya atau biayanya ditanggung Negara baik dari APBN atau APBD Provinsi Banten atau juga dari APBD Kabupaten Lebak dan bila hal itu dilakukan secara gatis, berarti suatu bukti keseriusan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Banten.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kabupaten Lebak, Ade Nurhikmat saat dikonfirmasi Banten Ekspose belum lama ini diruang kerjanya mengatakan, terkait program website sekolah, pihaknya mengakui belum ada petunjuk selanjutnya dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten, karena sepengetahuannya saat kini pihak PT. Telkom sedang memperluas jaringan.
“Saat ini belum ada petunjuk selanjutnya dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten terkait website sekolah dan PT. Telkom pun sedang memperluas jaringannya dulu,” katanya. (RA. Sudrajat_BE)